Sabtu, 19 Januari 2008

Referensi untuk nama

dari ;Laung (indonesian community)

Pandai menanam bunga ; diberi nama Rosman.

Pandai membaiki mobil ; diberi nama Karman.

Pandai main golf ; Parman.

Pandai makan orang : sumanto

Pandai dalam korespondensi ; Suratman.

Gagah perkasa ; Suparman.

Kuat dalam berjalan ; Wakiman.

Berani bertanya ; Asman.

Ahli membuat kue ; Paiman.

Pandai berdagang ; Saliman.

Pandai melukis ; Saniman.

Agar jadi orang kaya ; Sugiman.

Suka begituan ; Pakman

Suka makan toge goreng ; Togiman

Selalu ketagihan ; Tuman

Suka telanjang ; Nudiman

Selalu sibuk terus ; Bisiman

Jadi org pelit ; Eman

Nggak kebagian ; Ora uman

Biar jadi penjahit ; Jasman

Pribadinya manis ; Legiman

Indah dipandang ; Taman

Agar selalu sukses ; Luckman

Jadi pemalak ; Preman

Tukang sosor ; Kisman

Biar pinter main game ¦ Giman

Biar bisa sering cuti ¦ Sutiman

Biar jadi juragan sate ¦ Satiman

Biar jadi juragan trasi : Tarsiman

Biar pinter memecahkan problem : Sukarman

Biar kalau ujian ndak usah mengulang ; Herman

Biar pinter bikin jus : Yusman

Biar jadi orang yang berwibawa ; Jaiman

Biar jadi pemain musik : Basman

Biar awet muda : Boiman

Biar pinter berperang : Warman

Biar jadi orang Bali ; Nyoman

Biar jadi orang Sunda ; Maman

Biar lincah seperti mony3t : Hanoman

Biar jadi orang Belanda : Kuman

Biar tetep tinggal di Jogja : Sleman

Biar jadi tukang sepatu handal : Soleman

Biar tetep bisa jalan walau ndak pake mesin : Delman

7 Kebiasaan yang Memperkaya Hidup

1. Kebiasaan mengucap syukur.

Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik , tapi juga dalam kesusahan dan hari-hari yang buruk...... Ada rahasia besar dibalik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun, telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi diseluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah "Aku bersyukur atas cacat-cacat ini aku menemukan diriku, pekerjaanku dan TUHAN-ku". Memang sulit untuk mengucap syukur terhadap segala 'kesusahan', 'kegagalan', hambatan' maupun 'kekurangan' dan sejenisnya. Namun kita bisa belajar secara bertahap.Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat dsb. Lama kelamaan kita bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.

2. Kebiasaan berpikir positif.

"You are what you think!" Hidup dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang dipikirkan. Kalau terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan dialami.

3. Kebiasaan menabur benih.

Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya kita akan 'menuai' apa yang kita 'tabur'. Taburkanlah egoisme, kebencian antar kelompok, kemalasan, gosip, hasutan, adu domba dan sejenisnya dan.......lihatlah dan buktikan apa yang akan dituai. Bayangkanlah, betapa kayanya hidup bila yang ditebar selalu benih 'kebaikan'. Sebaliknya, betapa miskinnya bila yang rajin ditabur adalah keburukan.

4. Kebiasaan berempati.

Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang berharga. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain. Orang yang berempati cenderung bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif dibalik sikap orang lain. Ini berlawanan dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati, namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan lebih dulu apa yang kita ingin
orang lain lakukan kepada kita.

5. Kebiasaan mendahulukan yang penting.

Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah!! Jangan biarkan hidup kita terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak. Kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup lebih efektif dan produktif dan berpengaruh terhadap pencitraan diri.

6. Kebiasaan bertindak.

Bila kita sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan, so langkah selanjutnya......bertindaklah! Biasakan untuk menghargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Kebanyakan orang yang gagal dalam hidup karena terlalu dikuasai 'impian' dan hanya mempunyai tujuan tapi........gagal melangkah! "A journey of thousand miles begin with......a single step!"

7. Kebiasaan berlaku jujur.

Kejujuran adalah bagian dari pribadi yang utuh. Ketidakjujuran merusak harga diri dan masa depan kita sendiri. Mulailah terbiasa bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila terpaksa perlu berbohong, kendalikanlah kebohongan sedikit demi sedikit.

terima kasih untuk pak Zulfahmi Nasuition atas emailnya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites